Kalender
di rumah Rocky menunjukan tanggal 15 Agustus. Sebentar lagi Rocky berulang
tahun. Ulang tahunnya jatuh pada tanggal 17 Agustus, orang tuanya berjanji
untuk memberikan hadiah spesial buat dia. Tapi sekarang orang tuanya masih
berada di Canada. Sebenarnya waktu itu Rocky juga diajak untuk pergi bersama
keluarganya ke Canada karena kampusnya sedang libur panjang, tapi Rocky menolak
dan memutuskan untuk tetap liburan di Surabaya. Rocky mencintai seorang wanita
yang bernama Fransisca, tapi status mereka berdua masih sebatas pertemanan.
Rocky tidak pernah menyatakan cintanya pada Fransisca, tapi jika dilihat dari
sifat, sudah sangat terbukti bahwa Rocky mencintai Fransisca. Rocky memiliki
rencana untuk menyatakan perasaannya kepada Fransisca pada saat hari ulang
tahunnya. Rocky ingin mengundang Fransisca untuk makan malam berdua di sebuah
restaurant yang paling bagus di Surabaya. Fransisca tergolong anak dari
keluarga yang kurang mampu, sedangkan Rocky adalah anak dari seorang pengusaha
kain yang sangat terkenal.
“Kringgggg.........”
telepon Fransisca berdering.
Rocky menelepon Fransisca untuk mengajaknya makan malam
pada saat hari ulang tahunnya.
“Halo...
Ada apa, Rock?” kata Fransisca
“Iya
haloo, Sis.. Hmm, tanggal 17 besok kamu ada waktu kosong nggak?” jawab dan
tanya Rocky pada Fransisca.
“Tanggal
17 ? Hm... Kayanya sih nggak ada.” Kata
Fransisca.
Akhirnya
Rocky pun langsung mengadakan janji dengan Fransisca. Rocky mengajak Fransisca
makan malam dan ternyata Fransisca pun mau makan malam bersama Rocky.
“By the way, lagi apa nih? SMSku
tadi kok nggak dibales sih?” Kata Rocky.
“Iya Rock, sama-sama. Ini lagi
kerja tugas Bahasa Indonesia, disuruh buat cerpen. Aku bingung Rock. Di
keluargaku sini nggak ada yang bisa buat cerpen. Kalaupun bisa, pasti hasilnya
nggak bakal nyambung.” Kata Fransisca.
Rocky pun menawarkan diri untuk membantu Fransisca dalam
membuat cerpen dan Fransisca pun tidak keberatan kalau Rocky akan membantu
tugasnya itu.
Pada saat itu juga Rocky bergegas pergi ke rumah
Fransisca. Rocky sudah mengetahui alamat Fransisca jadi dia tidak perlu
bertanya lagi pada Fransisca.
Tidak lama kemudian, Rocky sampai di rumah Fransisca.
Rocky kaget melihat keadaan rumah Fransisca yang bisa dibilang cukup kumuh dan
sempit. Mobil pun tidak bisa masuk ke dalam gang rumahnya. Jadi Rocky harus
jalan kaki masuk ke dalam gang rumahnya itu. Maklumlah, Fransisca bukan anak
dari keluarga yang mampu. Setelah itu, Rocky segera mengabari Fransisca kalau
dia sudah ada di depan rumahnya. Rocky pun masuk ke dalam rumah Fransisca dan
segera membantu Fransisca.
Hari
sudah hampir gelap. Langitpun terlihat sangat mendung, pertanda seperti akan
terjadi hujan yang deras. 2 jam kemudian, Rocky pamitan pulang karena cerpen
yang mereka buat tadi sudah selesai. Di dalam perjalanan, tiba-tiba terjadi
hujan yang deras sekali. Pada saat itu juga Fransisca menghubungi Rocky, saat
Rocky mau mengangkat telepon dari Fransisca, tiba-tiba dengan tidak sengaja
mobilnya menubruk sepeda motor. Rocky mengalami luka-luka yang tergolong cukup
parah karena pada saat itu dia menahan mobilnya dengan menginjak rem lalu
kepalanya terhantar dengan setirannya. Kelajuan mobilnya pun 90km/jam jadi
tidak heran jika dia terluka. Orang yang ditabraknya pun juga terluka, bahkan
lukanya lebih parah daripada Rocky. Rocky dan korban tersebut segera dibawa ke
rumah sakit oleh warga disekitar tempat kejadian itu. Mereka bertiga diperiksa
di ruangan UGD. Tidak lama kemudian, mereka telah selesai diperiksa dan kata
dokter itu ada salah satu korban yang tidak menyadarkan diri, kemungkinan
korban tersebut koma. Korban tersebut adalah bapak-bapak, sedangkan istrinya
hanya terkena luka-luka yang cukup parah. Rocky segera mengurus
administrasinya. Ibu-ibu yang menjadi korban kecelakaan itu segera mendekati
Rocky dan mereka melakukan sedikit perbincangan.
“Bagaimana
dengan biaya pengobatan saya dan suami saya? Terus terang saja saya ini adalah
keluarga yang kurang mampu, saya tidak mungkin bisa membiayai biaya rumah sakit
ini. Rumah sakit ini terlalu mahal bagi saya.” Kata ibu itu pada Rocky.
“Saya yang membiayai semuanya sampai suami ibu keluar
dari rumah sakit ini, Bu. Saya minta maaf akan kejadian yang tadi, saya
benar-benar tidak sengaja. Tadi saya mau mengangkat telepon dari teman saya
lalu saya tidak seberapa memperhatikan jalan, jadi saya nggak sengaja menabrak
ibu dan suami ibu, saya minta maaf, bu.” Ujar Rocky sambil meminta maaf pada
ibu itu.
Tapi ibu
itu terus marah-marah dan tidak terima kalau suaminya terkena koma. Ibu itu
terus menerus menyalahkan Rocky. Rocky pun hanya bisa meminta maaf dan
memberikan sedikit uang tambahan untuk ibu itu.
Setelah
itu Rocky pun segera kembali ke rumah dan beristirahat di rumah, sedangkan ibu
itu menyuruh anaknya untuk datang ke rumah sakit. Setibanya anak ibu itu di
rumah sakit, ibu itu segera menceritakan semua yang telah terjadi pada anaknya.
Ketika
Rocky sedang beristirahat, tiba-tiba Rocky teringat akan Fransisca. Dia segera
menelepon Fransisca karena tadi dia tidak sempat menjawab telepon dari
Fransisca.
Dalam
percakapan mereka berdua di telepon, Fransisca menceritakan atas kejadian yang
menimpa keluarganya itu, dan Rocky sempat berpikiran bahwa kejadian itu sama
persis dengan apa yang telah dilakukannya pada sepasang suami istri tadi. Rocky
mempunyai firasat buruk, Rocky takut kalau yang dia tubruk tadi adalah keluarga
Fransisca karena Fransisca bilang bahwa dia membenci orang yang sudah membuat
papanya menjadi koma. Rocky pun bertanya secara mendetail pada Fransisca
tentang kejadian itu, dan ternyata memang benar kalau korban sepasang suami
istri itu adalah orang tuanya Fransisca, tapi Rocky tidak berani bilang bahwa
dia yang menubruk orang tuanya karena dia takut kalau Fransisca membencinya.
Keesokan
harinya, orang tua Rocky menelpon Rocky, orang tuanya bilang kalau mereka akan
tiba di Surabaya pada tanggal 17 agustus besok pada jam 9malam dan mereka ingin
kalau Rocky menjemput mereka di bandara.
Tidak
terasa kalender di dinding kamarnya sudah menunjukan tanggal 17Agustus. Inilah
hari dan tanggal yang Rocky tunggu-tunggu. Di malam hari, Rocky menjemput
Fransisca untuk pergi makan malam. Setibanya di restaurant, Fransisca kaget
akan pemandangan disekelilingnya yang begitu indah. Rocky telah menyiapkan
semuanya itu dengan baik. Mereka berdua menikmati suasana dan makanan-makanan
yang enak itu. Setelah mereka selesai makan, Rocky menyatakan perasaanya pada
Fransisca.
“Sisca,
jujur ya, aku sebenarnya.......” kata Rocky sambil memegang tangan dan menatap
mata Fransisca dengan penuh harapan.
“Kenapa
Rock? Kamu kok gugup gitu?” ujar Fransisca sambil mencela pembicaraan Rocky.
“Aku sayang kamu, Sis. Aku mau hubungan kita lebih dari
sebatas teman. Aku berharap kamu mau jadi pacarku.” Kata Rocky dengan tegas.
Fransisca
pun tidak menjawab kata-kata Rocky. Fransisca hanya terdiam. Sebenarnya
Fransisca sudah punya pacar, tapi Rocky tidak mengetahui hal itu. Tidak lama
kemudian, Fransisca memutuskan untuk menerima cintanya Rocky meskipun dia harus
menduakan Rocky. Fransisca memang memiliki pacar, tapi pacarnya sedang berada
di luar kota. Fransisca menerima Rocky hanya untuk mempermainkan Rocky.
Fransisca merasa kesepian karena pacarnya sedang berada di luar kota, jadi
untuk sementara waktu dia berpacaran dengan Rocky untuk mengisi hari-harinya
yang sepi itu.
Singkat
cerita, Rocky mengenalkan Fransisca dengan orang tuanya dan orang tua Rocky
tidak setuju jika Rocky berpacaran dengan Fransisca setelah mengetahui bahwa
orang tua Fransisca adalah pegawai papanya Rocky. Mama Rocky tidak senang jika
Rocky bergaul dengan anak dari keluarga yang kurang mampu. Rocky sangat
terpukul dengan keadaan ini. Dia bingung harus bagaimana. Disisi lain dia
sangat mencintai Fransisca, disisi lain dia juga menyayangi mamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar