Selasa, 18 Februari 2014

MADING DETCON 2K13 SMA PETRA 3 SURABAYA





MAKALAH DAUR ULANG



Daur Ulang
I.                   Pengertian dan Latar Belakang Daur Ulang

Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.
Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik. Daur ulang lebih difokuskan kepada sampah yang tidak bisa didegradasi oleh alam secara alami demi pengurangan kerusakan lahan. Secara garis besar, daur ulang adalah proses pengumpulan sampah, penyortiran, pembersihan, dan pemprosesan material baru untuk proses produksi.

Daur ulang juga merupakan salah satu strategi pengelolaan sampah padat yang terdiri atas kegiatan pemilahan, pengumpulan, pemprosesan, pendistribusian dan pembuatan produk/material bekas pakai, dan komponen utama dalam manajemen sampah modern dan bagian ketiga dalam proses hierarki sampah 3R (Reuse, Reduce, and Recycle).
           
Daur ulang adalah sesuatu yang luar biasa yang bisa didapatkan dari sampah. Proses daur ulang aluminium dapat menghemat 95% energi dan mengurangi polusi udara sebanyak 95% jika dibandingkan dengan ekstraksi aluminium dari tambang hingga prosesnya di pabrik.

            Mendaur ulang barang bekas mungkin menghasilkan barang lain yang lebih menarik. Dibawah ini beberapa ide untuk memanfaatkan barang bekas dan di daur ulang menjadi produk baru.


Frame foto atau bingkai tempat foto. Modalnya hanya bingkai kayu, lalu ditempel bahan lain, baik plastik bekas, kartu nama bekas dan lainnya. Cukup dipotong kecil lalu di tempel menjadi ornamen di bingkai foto.
Yang ini agak sulit didapat, tetapi idenya menarik. Membuat papan pengumuman atau bulletin board. mengunakan sebuah kotak kayu, lalu disusun dari bekas tutup botol anggur


Membuat cermin dengan ornamen majalah juga bisa dilakukan. Dengan mengulung cover majalah lalu ditempel dibelakang bingkai cermin.







Bekas botol plastik, dapat dijadikan tempat penyimpan. Modalnya dengan 2 bagian bawah botol bekas, lalu digabung menjadi barang baru sebagai botol penyimpan benda kecil




Kotak bekas DVD atau Disc dapat dijadikan tempat senter atau lampu.








II. Macam – Macam Daur Ulang dan Fungsinya
a.     Daur Ulang Kertas
Segi Ekonomi 
·         Dari daur ulang kertas dapat menciptakan sesuatu benda baru yang bermanfaat dengan modal yang tidak terlalu besar.
·         Dapat membuka lapangan kerja sehingga jumlah masyarakat yang pengangguran dapat berkurang.
·         Meningkatkan pendapatan masyarakat dan membantu pemerintah daerah lebih ringan dalam pengeluaran pengelolaan sampah.
Segi Sanitasi
·         Terhindar dari pencemaran lingkungan yaitu tanah, air, dan udara karena pembakaran sampah berupa kertas dapat menyebabkan pencemaran udara.
·         Mencegah penyakit yang disebabkan oleh pencemaran udara.
Segi Keindahan
·         Upaya penghematan terhadap peningkatan kebutuhan kertas dari serat asli.
·         Upaya guna ulang kertas bekas tersebut akan berdampak positif terhadap kemusnahan hutan dimasa mendatang.
Segi Lingkungan
·         Menjaga kebersihan lingkungan dengan mengurangi jumlah sampah kertas.
·         Daur ulang kertas melibatkan pengolahan dan penggunaan unsur – unsur inti dari produk lama untuk memproduksi produk baru, sehingga dapat mengemat SDA.
·         Mengurangi jumlah pohon yang harus ditebang untuk pembuatan kertas.
·         Dengan berkurangnya penebangan pohon dapat melindungi habitat alam dan keberagamannya.

b.     Daur Ulang Plastik
Segi Ekonomi
·         Sampah plastik dapat mengasilkan nilai jual, baik sampah plastik dari bungkus detergen sampai botol minuman plastik.
·         Menambah pendapatan masyarakat dalam lapangan pekerjaan.
·         Membutuhkan modal yang rendah dan menghasilkan barang yang dapat bermanfaat.
Segi Sanitasi
·         Dengan daur ulang plastik dapat terhindar dari pencemaran tanah, udara, dan air karena berkurangnya pembuangan sampah plastik pada sungai maupun kali.
·         Mencegah penyakit karena pencemaran air yang dapat mengganggu kesehatan lingkungan.
Segi Keindahan
·         Menjaga keindahan lingkungan dengan berkreatifitas dan menggunakan ide – ide dalam pembuatan benda – benda dari limbah plastik.
·         Mengurangi polusi yang dapat mengganggu keindahan alam.
·         Hasil kreatifitas dari limbah plastik dapat memperindah lingkungan seperti hiasan dinding, bunga palsu, dan lain – lain.
Segi Lingkungan
·         Untuk mencegah atau mengurangi pengaruh efek rumah kaca atau Global Warming.
·         Mencegah pencemaran yaitu tanah yang akan mengganggu jalur air yang teresap ke dalam tanah, air akibat pembuangan limbah plastik secara sembarangan, dan udara akibat pembakaran.
·         Mengurangi banyaknya sungai maupun kali yang penuh dengan sampah atau limbah plastik.
·         Jauh dari bencana yang disebabkan oleh sampah(banjir, longsor, dsb)

c.      Daur Ulang Limbah Kaca
Segi Ekonomi
·         Mengurangi jumlah masyarakat yang pengangguran.
·         Membuka lapangan pekerjaan.
·         Memiliki nilai dan mutu ekonomi yang lebih tinggi.
·         Membutuhkan modal yang lebih kecil jika menggunakan limbah kaca
Segi Sanitasi
·         Emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru.
·         Mengurangi polusi yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat
·         Mengurangi penggunaan zat kimia beracun.
Segi Keindahan
·         Menambah kreatifitas dan memunculkan ide – ide masyarakat yang dapat memperindah lingkungan sekitar.
·         Mengurangi jumlah limbah kaca.
·         Menambah keindahan lingkungan dengan adanya hasil kreatifitas yang terlihat mewah, unik, dan menarik melalui limbah kaca.
·         Dapat dijadikan sebagai hiasan untuk menambah keindahan.
Segi Lingkungan
·         Mengurangi adaya efek rumah kaca yang mengganggu lingkungan dan menimbulkan Global Warming.
·         Memberikan hiasan di lingkungan sekitar dari limbah kaca untuk menambah keindahan pemandangan.
·         Mengurangi polusi dan pencemaran.

d.     Daur Ulang Bahan Bangunan
Segi Ekonomi
·         Dapat dipakai menjadi pelapis jalan semacam aspal dan hasil yang lebih halus bisa dipakai untuk membuat bahan bangunan baru semacam bata, sehingga memiliki nilai harga yang lebih tinggi.
·         Menciptakan nilai pada suatu barang yang tidak bernilai sebelumnya
·         Modal yeng dikeluarkan sebagai alat pendaur relatif sedikit
·         Dapat menjadi cara alternatif dalam memenuhi kebutuhan ekonomi
Segi Sanitasi
·         Menjaga kebersihan lingkungan.
·         Mengurangi polusi.
·         Menjadikan lingkungan bebas dari penyakit dan bencana alam yang dapat mengganggu kesehatan.
Segi Keindahan
·         Memperindah jalan raya yang rusak, sehingga perlu diaspal dengan menggunakan hasil daur ulang bahan bangunan yang sudah dihancurkan.
·         Memperbaiki kebutuhan lainnya untuk menambah keindahan lingkungan dengan menggunakan hasil dari daur ulang bahan bangunan.
Segi Lingkungan
·         Mencegah efek negatif dan memberikan efek positif pada daya dukung lingkungan.
·         Membentuk perencanaan sampah dari awal perencanaan bangunan akan menghemat pembiayaan dan material yang akan diambil dari alam, sehingga dapat lebih melestarikan SDA.
·         Mengurangi polusi pada lingkungan.

RINGKASAN PENGENDALIAN SOSIAL



1.  Pengertian  pengendalian sosial menurut para ahli, antara lain sebagai berikut:

            1. Peter L Berger
Pengendalian sosial adalah berbagai cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya yang menyimpang

            2. Horton dan Hunt
Pengendalian sosial adalah segenap cara dan proses yang ditempuh oleh sekelompok orang tua atau masyarakat sehingga para anggotanya dapat bertindak sesuai harapan kelompok atau masyarakat

            3. Bruce J Cohen
Pengendalian sosial adalah cara-cara atau metode yang digunakan untuk mendorong seseorang agar berperilaku selaras dengan kehendak-kehendak kelompok atau masyarakat tertentu.



2.  Pengendalian sosial memiliki beberapa tujuan, antara lain sebagai berikut:
            1. Agar masyarakat mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku.
            2. Agar tercipta keserasian dan kenyamanan dalam masyarakat.
            3. Agar pelaku penyimpangan kembali mematuhi norma yang berlaku.


3.  Pengendalian sosial memiliki empat pola, yaitu pengendalian kelompok terhadap kelompok, pengendalian kelompok terhadap anggota-anggotanya, dan pengendalian individu terhadap individu lainnya dan pengendalian individu terhadap kelompok

            1. Pengendalian kelompok terhadap kelompok
Pengendalian ini terjadi apabila suatu kelompok mengawasi perilaku kelompok lain, misalnya polisi mengawasi masyarakat.

            2. Pengendalian kelompok terhadap anggota-anggotanya
Pengendalian ini terjadi apabila suatu kelompok menentukan perilaku anggota-anggotanya, misalnya suatu perusahaan yang mencatat seorang karyawannya yang telah berbuat kriminal menggelapkan uang perusahaan.


            3. Pengendalian individu terhadap kelompok
Misalnya seorang guru yang mengawasi siswa saat ujian berlangsung.


           
http://www.radar-bogor.co.id/uploads/berita/dir09032012/img09032012909631.jpg4. Pengendalian individu terhadap individu lainnya
Pengendalian ini terjadi apaibla individu melakukan pengawasan terhadap individu lain, misalnya ibu mengawasi anaknya.



4.  ciri-ciri pengendalian sosial adalah sebagai berikut.

            a. Suatu cara/metode atau teknik untuk menertibkan masyarakat/
                        individu.
            b. Dapat dilakukan oleh individu terhadap individu, kelompok terhadap
                        kelompok atau kelompok terhadap individu.
            c. Bertujuan mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan
                        perubahan yang terus terjadi dalam masyarakat.
            d. Dilakukan secara timbal balik meskipun terkadang tidak disadari oleh
                        kedua belah pihak.
Jika semua individu maupun masyarakat berperilaku sesuai dengan norma di masyarakat, berarti pengendalian sosial sudah dilaksanakan secara efektif.



5.  Banyak sekali bentuk-bentuk pengendalian sosial yang dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah terjadinya perilaku menyimpang.
http://us.images.detik.com/content/2011/03/30/1133/office_gosip.jpg
Gosip
Gosip sering juga diistilahkan dengan desas-desus. Gosip merupakan memperbincangkan perilaku negatif yang dilakukan oleh seseorang tanpa didukung oleh fakta yang jelas. Gosip tidak dapat diketahui secara terbuka, terlebih-lebih oleh orang yang merupakan objek gosip. Namun demikian gosip dapat menyebar dari mulut ke mulut sehingga hampir seluruh anggota masyarakat tahu dan terlibat dalam gosip. Misalnya gosip tentang perselingkuhan yang dilakukan oleh Si A dengan Si B. gosip seperti ini dalam waktu singkat akan segera menyebar. Warga masyarakat yang telah mendengar gosip tertentu akan terpengaruh dan bersikap sinis kepada orang yang digosipkan. Karena sifatnya yang laten, biasanya orang sangat menjaga agar tidak menjadi objek gosip.


Teguran

Teguran biasanya dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap seseorang atau sekelompok orang yang dianggap melanggar etika dan/atau mengganggu kenyamanan warga masyarakat. Teguran merupakan kritik sosial yang dilakukan secara langsung dan terbuka sehingga yang bersangkutan segera menyadari kekeliruan yang telah diperbuat. Di dalam tradisi masyarakat kita teguran merupakan suatu hal yang tidak aneh lagi. Misalnya teguran terhadap sekelompok pemuda yang begadang sampai larut malam sambil membuat kegaduhan yang mengganggu ketentraman warga yang sedang tidur, teguran yang dilakukan oleh guru kepada pelajar yang sering meninggalkan pelajaran, dan lain sebagainya.


Sanksi/Hukuman
Pada dasarnya sanksi atau hukuman merupakan imbalan yang bersifat negatif yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok orang yang dianggap telah melakukan perilaku menyimpang. Misalnya pemecatan yang dilakukan terhadap polisi yang terbukti telah mengkonsumsi dan mengedarkan narkoba, dan lain sebagainya. Adapun manfaat dari sanksi atau hukuman antara lain adalah: (1) untuk menyadarkan seseorang atau sekelompok orang terhadap penyimpangan yang telah dilakukan sehingga tidak akan mengulanginya lagi, dan (2) sebagai peringatan kepada warga masyarakat lain agar tidak melakukan penyimpangan.

Pendidikan

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok orang agar mencapai taraf kedewasaan. Melalui pendidikanlah seseorang mengetahui, memahami, dan sekaligus mempraktekkan sistem nilai dan sistem norma yang berlaku di tengah-tengah masyarakat.


Agama
Agama mengajarkan kepada seluruh umat manusia untuk menjaga hubungan baik antara manusia dengan sesama manusia, antara manusia dengan makhluk lain, dan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan yang baik dapat dibina dengan cara menjalankan segala perintah Tuhan dan sekaligus menjauhi segala larangan-Nya. Melalui agama ditanamkan keyakinan bahwa melaksanakan perintah Tuhan merupakan perbuatan baik yang akan mendatangkan pahala. Sebaliknya, melanggar larangan Tuhan merupakan perbuatan dosa yang akan mendatangkan siksa. Dengan keyakinan seperti ini, maka agama memegang peranan yang sangat penting dalam mengontrol perilaku kehidupan manusia.



6. Dalam upaya melakukan pengendalian sosial ada berbagai cara yang dilakukan oleh masyarakat yaitu :

Cara pengendalian Sosial persuasif adalah pengendalian sosial yang dilakukan tanpa kekerasan misalnya melalui cara mengajak, menasehati atau membimbing anggota masyarakat agar bertindak sesuai dengan nilai dan norma masyarakat. Cara ini dilakukan melalui lisan atau simbolik. Contoh pengendalian sosial melalui lisan yaitu dengan mengajak orang menaati nilai dan norma dengan berbicara langsung menggunakan bahasa lisan, sedang pengendalian secara simbolik dapat menggunakan tulisan, spanduk dan iklan layanan masyarakat. Contoh pengendalian sosial persuasif secara lisan adalah seorang ibu menasehati anaknya yang akan pergi ke sekolah agar tidak terlibat tawuran atau melakukan perbuatan yang tidak sesuai nilai dan norma. Sedang contoh cara pengendalian sosial simbolik misalnya pemda DKI Jakarta menghimbau masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan, cara yang dilakukan pemda DKI dengan memasang spanduk di tempat tertentu yang dapat dibaca oleh masyarakat.



Cara pengendalian Sosial koersif adalah pengendalian sosial yang dilakukan dengan menggunakan paksaan atau kekerasan, baik secara kekerasan fisik atau pun psikis. Contoh pengendalian sosial koersif adalah penertiban pedagang kakilima di trotoar jalan yang dilakukan oleh satuan polisi pamong praja atau Satpol PP dengan cara membongkar dan merusak tempat berniaga dan mengangkut barang-barang milik pedagang. Sehingga timbul kerusuhan bahkan ada yang menimbulkan korban jiwa.
Contoh lain pengendalian sosial dengan cara koersif adalah hukuman penjara, denda, pengusiran atau pengucilan. Pengendalian sosial koersif sebaiknya merupakan langkah terakhir yang digunakan untuk mengendalikan perilaku menyimpang karena seringkali menimbulkan reaksi negatif.

http://www.pn-balebandung.go.id/foto/berita/11092012/11092012a.jpghttps://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcR7G_q4fe1-RIL69DWf8gkj7jes9cm5MPaH99sb_HlsOOBgXsO9
7.  Sifat pengendalian sosial antara lain sebagai berikut.

1. Bersifat preventif
Adalah tindakan pencegahan terhadap kemungkinan terjadinya pelanggaran-pelanggaran terhadap norma-norma sosial. Contoh guru menasehati murid agar tidak terlambat datang ke sekolah.

2. Bersifat Represif
Pengendalian sosial yang bertujuan untuk mengembalikan keserasian yang pernah terganggu karena terjadinya suatu pelanggaran dengan cara menjatuhkan sanksi sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan. Contoh sanksi skors diberikan kepada siswa yang sering melanggar peraturan.


8.  Jenis-jenis Lembaga Pengendalian Sosial

            a. Lembaga kepolisian
Polisi merupakan aparat resmi pemerintah untuk menertibkan keamanan. Tugas-tugas polisi, antara lain memelihara ketertiban masyarakat, menjaga dan menahan setiap anggota masyarakat yang dituduh dan dicurigai melakukan kejahatan yang meresahkan masyarakat, misalnya pencuri, perampok dan pembunuh.


            b. Pengadilan
Pengadilan lembaga resmi yang dibentuk pemerintah untuk menangani perselisihan atau pelanggaran kaidah di dalam masyarakat. Pengadilan memiliki unsur-unsur yang saling berhubungan satu sama lain. Unsur-nsur yang saling berhubungan dengan pengadilan adalah hakim, jaksa dan pengacara. Dalam proses persidangan, jaksa bertugas menuntut pelaku untuk dijatuhi hukuman sesuai peraturan yanag berlaku. Hakim bertugas menetapkan dan menjatuhkan putusan berdasarkan data dan keterangan resmi yang diungkapkan di persidangan. Pengacara atau pembela bertugas mendampingi pelaku dalam memberikan pembelaan.


            c. Tokoh adat
Tokoh adat adalah pihak ang berperan menegakkan aturan adat. Peranan tokoh adat adalah sangat penting dalam pengendalian sosial. Tokoh adat berperan dalam membina dan mengendalikan sikap dan tingkah laku warga masyarakat agar sesuai dengan ketentuan adat.

            d. Tokoh agama
Tokoh agama adalah orang yang memiliki pemahaman luas tentang agama dan menjalankan pengaruhnya sesuai dengan pemahaman tersebut. Pengendalian yang dilakukan tokoh agama terutama ditujukan untuk menentang perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai dan norma agama.

            e. Tokoh masyarakat
Tokoh masyarakat adalah setiap orang yang memiliki pengaruh besar, dihormati, dan disegani dalam suatu masyarakat karena aktivitasnya, kecakapannya dan sifat-sifat tertentu yang dimilikinya.